MAKALAH
KEBIJAKAN MONETER
CHAIRUNNISA
NURSANI
21212575
1EB03
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia
memiliki sistem perekonomian yang berbasis pasar, dimana pemerintah memainkan
peranan penting. Selain itu, terdapat pula pihak penunjang dalam perekonomian
Indonesia yaitu masyarakat. Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang
terus – enerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun
mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan
kesempatan kerja yang tebuka luas. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran
mengalami surplus yang baik. Perekonomian yang seperti ini akan mampu
memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyat dari generasi ke generasi.
Pada
kenyataannya perekonomian mengalami gelombang pasang surut. Dalam hal ini
sangat diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan siklus perekonomian. Adanya
kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, maka pengendalian arus perekonomian
negara bisa dikendalikan dengan kebijakan – kebijakan yang telah ditentukan.
Fungsi kebijakan
ini adalah untuk merespon laju perekonomian seiring dengan perkembangan dan
bertambahnya penduduk. Salah satu kebijakan pemerintah adalah kebijakan
moneter. Kebijakan ini mengatur tentang pengaturan jumlah uang beredar.
I.2 Rumusan
Masalah
a) Apa
pengertian dari kebijakan moneter ?
b) Apa
instrumen kebijakanmoneter ?
c) Apa
hubungan kebijakan moneter dengan keseimbangan ekonomi ?
d) Bagaimana
efektivtas kebijakan moneter ?
I.3 Tujuan
Pembahasan
a)
Mengetahui arti
kebijakan moneter
b) Mengetahui
instrumen kebijakan moneter
c) Mengetahui
hubungan antara kebijakan moneter dengan keseimbangan ekonomi
d) Mengetahui
efektivitas kebijakan moneter
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian
Kebijakan
moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan, mengatur perekonomian
makro kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Melalui
kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi
jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh
sekligus mengendalikan inflasi.
Kebijakan
moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, margin
requirement,kapitalisasi untuk bank atau bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir. Kebijakan moneter betujuan untuk mencapai keseimbangan internal
(pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan),
keseimbangan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro yaitu menjaga
stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Apabila kestabilan
dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai
untuk memulihkan. Kebijakan moneter dilakukan tanpa batas pada instrumen, yaitu
suku bunga, giro wajib minium, intervensi dipasar valuta asing.
Pengaruh
kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang
kemudian ditransfer pada sektor riil. Bank sentral berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam distribusi
barang.
Pengaturan
jumlah uang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah uang beredar. Ada 2 golongan kebijakan moneter, yaitu :
·
Kebijakan Moneter
Ekspansif ( Monetary Expansive Policy )
Suatu
kebijakan dalam rangka menambhah jumlah uang beredar. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat pada saat pereknomian
mengalami resesi atau depresi.
·
Kebijakan Moneter
Kontraktif ( Monetary Contractive Policy)
Suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang beeredar. Hal ini dilakukan pada
saat perekonomian mengalami inflasi.
Instrumen
Kebijakan Moneter
Ada 3 instrumen utama yang digunakan
untuk mengatur jumlah uang beredar, yaitu :
1)
Operasi Pasar
Terbuka ( Open Market Operation )
Pemerintah mengendalikan jumlah uang
beredar dengan cara menjual atau membeli surat – surat berhargamilik pemerintah
( government securities ). Jika ingin
mengurangi jumlah uang beredar, maka pemerintah menjual surat - surat berharga,
maka uang yang ada dalam masyarakat mengalir ke otoritas modern sehingga jumlah
uang beredar berkurang. Jika ingin menambah jumlah uang beredar, maka
pemerintah membeli kembali surat-surat berharga tersebut ( open market buying ). Guna lebih mengefektifkan operasi pasar
terbuka ini, Bank Indonesia telah mengembangkan kedua instrumen tersebut dengan
menambahkan fasilitas repurchase
agreement (repo) ke masing-masing instrumen, sehingga saat ini dikenal SBI
repo dan SBPU repo.
2) Fasilitas Diskonto (Discount
Rate)
Tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank – bank
umum yang meminjam ke bank sentral. Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat bunga
pinjaman. Dengan tingkat bunga pinjaman rendah , maka keinginan bank – bank
untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi tinggi sehingga jumlah uang yang
beredar bertambah. Jika ingin menahan laju pertambahan jumlah uang beredar
pemerintah menaikkan bunga pinjaman. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka
keinginan bank – bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi tinggi
sehingga jumlah uang yang beredar rendah.
3) Rasio Cadangan Wajib (
Reserve Requirement Ratio )
Jika cadangan wajib diperbesar, maka
kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya. Jika rasio cadangan wajib diperkecil, maka
kemampuan bank memberikan kredit akan lebih besar dibanding sebelumnya. Hal ini
akan menyebabkan pembesaran angka multiplikasi uang, yang berarti akan
meningkatkan jumlah uang beredar.
4) Imbauan Moral ( Moral
Persuasion )
Kebijakan untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Kebijakan Moneter dan
Keseimbangan Ekonomi
Kebijakan moneter dikatakan efektif jika
mampu mengendalikan tingkat output dan atau harga.
o Pengaruh
kebijakan moneter terhadap keseimbangan pasar uang – modal
o Pengaruh
kebijakan moneter terhadap keseimbangan ekonomi
Efektivitas Kebijakan Moneter
Terhadap output
dan tingkat harga ( bunga )
|
Kurva
IS Datar
Elastis
Sempurna
|
Kurva
IS
Inelastis
Sempurna
|
Kurva
IS
Negatif
|
Kurva LM Elastis Sempurna (Interval Keynes)
|
Tidak terdefinisi
|
Moneter Ekspansif / kontraktif tidak efektif dan
tingkat bunga tetap
|
Moneter Ekspansif / kontraktif tidak efektif dan
tingkat bunga tetap
|
Kurva LM Inelastis Sempurna (Interval Klasik)
|
Moneter ekspansif naik, tingkat bunga tetap
Moneter kontraktif turun, tingkat bunga tetap
|
Tidak terdefinisi
|
Moneter ekspansif turun, tingka bunga turun
Moneter kontraktif turun, tingkat bunga naik
|
Kurva LM Positif (Interval Antara)
|
Moneter ekspansif naik, tingkat bunga tetap
Moneter kontraktif turun, tingkat bunga tetap
|
Moneter ekspansif tetap, tingkat bunga turun
Moneter kontraktif tetap, tingkat bunga naik
|
Moneter ekspansif naik, tingkat bunga turun
Moneter kontraktif turun, tingkat bunga naik
|
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam
pelaksanaannya Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan
moneter melalui penetapan sasaran – sasaran moneter ( seperti uang beredar atau
suku bunga ) dengan tujuan utama menjga sasaran laju inflasi yang ditetapkan
oleh pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran – sasaran moneter
menggunakan instrumen – instrumen. Kebijakan moneter berpengaruh pada daya beli
secara agregat, dan memiliki tujuan mengarahkan ekonomi makro ke kondisi yang
diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Kondisi ini akan meningkatkan
output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga ( inflasi
terkontrol ).
Daftar Pustaka
Rahardja,
Prathama dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi ( Mikroekonomi &
Makroekonomi )Edisi ketiga.Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,2002
Id.wikipedia.org/wiki/kebijakan_moneter
No comments:
Post a Comment