KEBIJAKAN MONETER
PART XIX
Kebijakan
moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan, mengatur perekonomian
makro kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat
mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya
mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh sekligus mengendalikan inflasi.
Kebijakan
moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, margin
requirement,kapitalisasi untuk bank atau bertindak sebagai peminjam usaha
terakhir. Kebijakan moneter betujuan untuk mencapai keseimbangan internal
(pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan),
keseimbangan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro yaitu menjaga
stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga
serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
Apabila
kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat
dipakai untuk memulihkan. Kebijakan moneter dilakukan tanpa batas pada
instrumen, yaitu suku bunga, giro wajib minium, intervensi dipasar valuta
asing.
Pengaruh
kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang
kemudian ditransfer pada sektor riil. Bank sentral berusaha mengatur keseimbangan
antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali,
tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam distribusi barang.
Pengaturan
jumlah uang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi
jumlah uang beredar. Ada 2 golongan kebijakan moneter, yaitu :
·
Kebijakan Moneter
Ekspansif ( Monetary Expansive Policy )
Suatu
kebijakan dalam rangka menambhah jumlah uang beredar. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat pada saat
pereknomian mengalami resesi atau depresi.
·
Kebijakan Moneter
Kontraktif ( Monetary Contractive Policy)
Suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang beeredar. Hal ini dilakukan pada
saat perekonomian mengalami inflasi.
Instrumen
Kebijakan Moneter
Ada 3 instrumen utama yang digunakan
untuk mengatur jumlah uang beredar, yaitu :
1)
Operasi Pasar
Terbuka ( Open Market Operation )
Pemerintah mengendalikan jumlah uang
beredar dengan cara menjual atau membeli surat – surat berhargamilik pemerintah
( government securities ). Jika ingin
mengurangi jumlah uang beredar, maka pemerintah menjual surat - surat berharga,
maka uang yang ada dalam masyarakat mengalir ke otoritas modern sehingga jumlah
uang beredar berkurang. Jika ingin menambah jumlah uang beredar, maka
pemerintah membeli kembali surat-surat berharga tersebut ( open market buying ). Guna lebih mengefektifkan operasi pasar
terbuka ini, Bank Indonesia telah mengembangkan kedua instrumen tersebut dengan
menambahkan fasilitas repurchase agreement
(repo) ke masing-masing instrumen, sehingga saat ini dikenal SBI repo dan SBPU
repo.
2) Fasilitas Diskonto (Discount
Rate)
Tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank – bank
umum yang meminjam ke bank sentral. Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat bunga
pinjaman. Dengan tingkat bunga pinjaman rendah , maka keinginan bank – bank
untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi tinggi sehingga jumlah uang yang
beredar bertambah. Jika ingin menahan laju pertambahan jumlah uang beredar
pemerintah menaikkan bunga pinjaman. Dengan tingkat bunga yang tinggi, maka
keinginan bank – bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi tinggi
sehingga jumlah uang yang beredar rendah.
3) Rasio Cadangan Wajib ( Reserve
Requirement Ratio )
Jika cadangan wajib diperbesar, maka
kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibanding sebelumnya. Jika rasio cadangan wajib diperkecil, maka
kemampuan bank memberikan kredit akan lebih besar dibanding sebelumnya. Hal ini
akan menyebabkan pembesaran angka multiplikasi uang, yang berarti akan
meningkatkan jumlah uang beredar.
4) Imbauan Moral ( Moral
Persuasion )
Kebijakan untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Kebijakan Moneter dan
Keseimbangan Ekonomi
Kebijakan moneter dikatakan efektif jika
mampu mengendalikan tingkat output dan atau harga.
o Pengaruh
kebijakan moneter terhadap keseimbangan pasar uang – modal
o Pengaruh
kebijakan moneter terhadap keseimbangan ekonomi
Kesimpulan
Pengaruh
kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang
kemudian ditransfer pada sektor riil. Bank sentral berusaha mengatur
keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat
terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam distribusi
barang.
Sumber
Rahardja,
Prathama dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi ( Mikroekonomi &
Makroekonomi )Edisi ketiga.Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,2002
Id.wikipedia.org/wiki/kebijakan_moneter
No comments:
Post a Comment