AKTIVA TAK BERWUJUD
PSAK
No.19 (revisi 2009)1 merujuk IAS No. 38, mendefinisi aktiva tak
berwujud (ATB) adalah aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
memiliki substansi atau wujud fisik.
Aktiva
tak berwujud mempunyai karakteristik penting, yaitu : (Jusup Al. Haryono : 2009)
2
1. Kurang
memiliki eksistensi fisik, tidak seperti aktiva berwujud seperti property,
pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai dari hak dan
keistimewaan atau privilege yang diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
2. Bukan
merupakan instrumen keuangan, aktiva seperti deposito bank, piutang usaha, dan
investasi jangka panjang dalam obligasi serta saham tidak memiliki substansi
fisik, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini
merupakan instrument keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak untuk menerima
kas atau ekuivalen kas di masa depan.
3. Bersifat
jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, Aktiva tak berwujud menyediakan
jasa selama periode bertahun tahun. Investasi dalam aktiva ini biasanya
dibebankan pada periode masa mendatang melalui beban amortisasi periodik.
Perbedaan
antara akuntansi aktiva tak berwujud bila dibandingkan dengan akuntansi aktiva
tetap. Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat
diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk
digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan
kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI, 2002 : 19.5)3
.
Menurut Soemarso S.R (2005 : 20)4
menyatakan
bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu
tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali
dalam kegiatan normal perusahaan serta nilainya cukup besar. Pertama, istilah
yang digunakan untuk menghapus aktiva tak berwujud adalah amortisasi (bukan
depresiasi). Untuk mencatat amortisasi aktiva tak berwujud maka rekening biaya
amortosasi didebet dan rekening aktiva tak bewrujud yang bersangkutan dikredit.
Alternatif lain, bisa juga dikredit rekening akumulasi amortisasi, seperti
halnya akumulasi depresiasi pada aktiva tetap. Namun sebagian besar perusahaan
memilih cara yang sederhana, yaitu dengan langsung mengkredit rekening aktiva
tak bewrujud. Perbedaan kedua ialah bahwa periode amortisasi suatu aktiva tak
berwujud tidak boleh melebihi 40 tahun.
Contoh
Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset) :
1. Hak
Sewa (Lease Hold)
Hak yang diperoleh atas suatu sewa
aktiva tertentu (sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa mesin) yang biasanya
menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte (notaris).
2. Hak Patent
Hak yang diperoleh atas suatu penemuan
tertentu. Dimana atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat
tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang.
3. Hak Penggandaan (Copyright)
Hak yang berikan atas suatu penulisan,
baik itu berupa karya ilmiah, puisi, novel, maupun lirik lagu, notasi
lagu/irama tertentu, script atau scenario film tertentu. Copyright meliputi hak
untuk memperbanyak dan mengedarkannya.
4.
Franchise
Hak yang diperoleh untuk melakukan suatu
usaha tertentu, atau memasarkan produknya, sekaligus mengikuti pola usaha, cara
pengelolaan, penggunaan logo maupun penggunaan alat usaha tertentu yang aslinya
dimiliki oleh perusahaan yang memberikan hak franchise.
No comments:
Post a Comment