Monday, March 24, 2014

LUPA

         Lupa itu semacam kehilangan ingatan berupa informasi untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini bisa terjadi karena proses penyimpanan di memori otak tidak tersimpan dengan baik dan tidak tepat atau juga otak hanya mampu mengingat memori hanya untuk jangka pendek saja. Adapun lupa yang disebabkan karena kita jarang menggunakan ingatan / informasi yang telah direkam oleh otak dengan seiring berjalannya waktu itu akan menyebabkan lupa. Kata "lupa" tidak mengenal usia, golongan, suku, agama, ataupun ras. Tidak bisa dihindari lagi kata "lupa" ini bisa menyerang siapa saja wanita, pria, muda, tua. Termasuk saya mahasiswi berusia 20 tahun yang mungkin bisa dibilang "sering" :D berhadapan dengan kata "lupa" ini. Belum tahu jelas mengapa hal ini bisa terjadi pada manusia. Sebenarnya lupa ini hal wajar jikalau masih berada diambang batas normal. Karena begitu banyak memori yang telah disimpan oleh otak dan ketika informasi yang telah disimpan dalam otak itu dibutuhkan sebenarnya otak benar - benar sedang bekerja keras untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan itu. Tetapi tidak baik juga jika kita memaksakan otak untuk menampilkan memori informasi yang dibutuhkan, menurut saya itu hanya akan membuat pusing di kepala saja. Siapapun tidak pernah lekang dari kata "lupa".

Ada beberapa teori yang saya baca : Lupa ialah peristiwa tidak dapat memproduksikan tanggapan-tanggapan kita, sedang ingatan kita sehat. (Agus Suyanto, 1993: 46), adapula yang mengartikan lupa sebagai suatu gejala di mana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali utnuk digunakan. (Irwanto, 1991: 150).

       Saya punya banyak pengalam  & pelajaran dari kata "lupa" ini. Pengalama yang terbaru adalah ketika saya lupa menyimpan kunci motor. Itu panik bukan kepalang, rasanya semua memori yang ada di otak itu buyar semua. Berusaha mengingat asal mula kejadian sebelumnya, tapi itu malah jadi pusing sendiri. Ini hal yang tidak pantas untuk ditiru karena dalam keadaan fisik dan mental tidak tenang karena panik kita malah memaksa otak untuk terus menggali menggali dan menggali memori yang telah terekam sebelumnya. Semua itu hanya hal yang sia - sia karena otak pun tidak bisa dipaksa untuk menampilkan rekaman.
       
       Ada hikmah dibalik kata "lupa" karena dengan ini secara tidak disadari kita telah diberikan sesuatu / pelajaran dimana tidak semua orang punya cerita yang sama. Mungkin intinya sama tetapi proses yang dirasakan akan berbeda. Itulah kata "lupa".

No comments:

Post a Comment