AUDIT MANUFAKTUR
PT. XYZ
Chairunnisa Nursani (21212575)
Fitri Juwita
Ningrum (23212009)
3EB09
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
2015
Kepada
Yth. Direktur PT XYZ
Di Bogor
Kami
telah melakukan audit atas Operasi dan Produksi pada PT XYZ. Audit kami tidak
dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajiban laporan keuangan
perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang kegiatan Operasi dan
Produksi yang terjadi dalam perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk
menilai tepat jumlah, tepat mutu, tepat hasil produksi, dan biaya rendah. Audit
atas Operasi dan Produksi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran
perbaikan atas kekurangan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar di masa
yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan
perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam
mencapai tujuannya.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit
yang meliputi :
Bab I :
Informasi Latar Belakang
Bab II :
Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III :
Rekomendasi
Bab IV :
Ruang Lingkup Audit
Dalam melakukan audit kami
telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerjasama dari berbagai yang
berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik ini.
Bab
I
INFORMASI
LATAR BELAKANG
PT
XYZ merupakan perusahaan yang didirikan oleh Tn. A pada tahun 1910. Penemuan
pertamanya adalah bahan untuk melindungi dan membersihkan granit (Conservado,
Purigo) dan bahan waterproofing mortar. Pada tahun 1911 ia mendaftarkan
perusahaannya, Tn. A & Co, ke Register Komersial.
PT
XYZ bergerak dibidang produksi bahan kimia dan bahan perekat berkualitas tinggi
untuk konstruksi bangunan dan industri manufaktur. Tujuan produksi adalah untuk
memenuhi kebutuhan pasar.
Produk
yang dihasilkan berupa beton,
waterproofing, roofing, flooring, pengisi celah dan perekat, refurbishment dan
industri.
Tujuan
dilakukannya audit adalah :
- Menilai
apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan
(pasar).
- Menilai
apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat
menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan
ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
- Menilai
apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan
kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang
yang dimiliki perusahaan.
- Menilai
apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
- Menilai
apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung
berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
- Menilai
apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung
dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang
telah ditetapkan.
- Menilai
apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah
melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah
ditetapkan perusahaan.
BAB
II
KESIMPULAN
AUDIT
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama
audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Kondisi :
1.
Dalam
pengendalian bahan baku, material yang diterima dari pemasok tidak mendapatkan
garansi.
2.
Dalam
pengendalian pemasok, pemasok tidak secara periodik diinspeksi sesuai dengan
prosedur tertulis yang dimiliki perusahaan.
3.
Seluruh
kapasitas yang dimiliki tidak terserap dalam rencana produksi yang telah
ditetapkan perusahaan.
Kriteria :
1.
Jadwal
induk produksi disusun berdasarkan rencana penjualan
2.
Jadwal
induk produksi mencerminkan berbagai usaha yang akan
dilakukan untuk memuaskan kebutuhan pasar dengan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya
3.
Rencana induk produksi harus
meminimalkan terjadinya kapasitas menganggur agar operasi berjalan secara
efektif dan efisien
4.
Kebijakan mendapatkan garansi dari
pemasok harus jelas
5.
Kriteria dan prosedur perusahaan dalam
menilai pemasok harus ditentukan
Penyebab :
1.
Bahan baku yang diterima rusak dari
pemasok, perusahaan menanggung sendiri
2. Tidak
ada inspeksi periodik terhadap bahan baku yang diterima dari pemasok sehingga
ada beberapa bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan standar produk
3.
Tidak ada pedoman yang berkaitan dengan besaran kapasitas yang harus
dimiliki
Akibat
:
1. Kerusakan
dalam penerimaan bahan baku dari pemasok maka ditanggung oleh perusahaan itu
sendiri.
2. Adanya
ketidaksesuaian bahan baku produk dengan standarisasi yang telah ditetapkan
3. Penggunaan
kapasitas produksi tidak optimal
BAB
III
REKOMENDASI
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa
kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang.
Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1.
Kelemahan
yang terjadi karena perusahaan tidak mendapatkan garansi dari pemasok sampai
bahan diolah dalam proses produksi sehingga tidak dapat menghindari kerugian
akibat kerusakan bahan sebelum masuk proses produksi.
2.
Kelemahan
yang terjadi pada bagian pengendalian pemasok yang tidak diinspeksi secara
periodik sehingga ada ketidaksesuaian bahan dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
3.
Kelemahan
yang terjadi pada bagian jadwal induk produksi perusahaan tidak menyerap
seluruh kapasitas yang ada ke dalam rencana produksi.
Rekomendasi :
1.
Perusahaan
harus memiliki standarisasi pemasok atas bahan baku yang akan masuk ke proses
produksi agar dapat menghindari kerugian karena kerusakan.
2.
Perusahaan
harus memiliki pedoman tertulis dalam menilai pemasok yang akan dipilih.
3.
Perusahaan
harus memiliki jadwal induk produksi yang menyerap seluruh kapasitas yang
dimiliki agar tidak terjadi kapasitas menganggur dalam jadwal
produksi.
Keputusan
untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi
akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi dan operasi di masa yang akan
datang.
BAB
IV
Ruang
Lingkup Audit
Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang
kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami
mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses
produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses
produksi yang dilaksanakan.