Berita :
JAKARTA - Koalisi Indonesia Hebat
sudah empat kali kalah di DPR. Penyebabnya, menurut pengamat politik Heri
Budianto, koalisi yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla itu
lamban dalam merespons sinyal dan dinamika politik yang berkembang
"Menurut saya, ini kegagalan
koalisi yang dipimpin PDIP dalam merespons sinyal-sinyal politik sejak sebelum
pilpres sampai setidaknya hari ini," kata Heri kepada Okezone, Kamis
/10/2014).
Empat kekalahan mulai dari UU
MD3, Tatib DPR, UU Pilkada dan paket pimpinan DPR dinihari tadi bukanlah
peristiwa politik yang tiba-tiba muncul. "Ini merupakan kronologi politik
yang sudah berjalan sejak lama," cetusnya.
Menurut Heri, jika PDIP bisa
mendesak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sejak dulu untuk membuka ruang komunikasi
politik pada elite parpol yang sekarang ada di kubu Koalisi Merah Putih,
termasuk komunikasi dengan Presiden SBY, maka ceritanya akan lain.
"Jika Bu Mega dan Pak SBY
sudah dipertemukan jauh-jauh hari, PDIP dan koalisi tidak akan mengalami kegagalan
bertubi-tubi seperti ini," ungkapnya. (Klik: Demokrat Setuju Paket
Pimpinan Usulan KMP)
Sekarang, lanjut dia, semuanya
sudah terlambat apalagi untuk menggaet Demokrat untuk koalisi di parlemen.
"Sebab Demokrat sudah menunjukkan sikap ke KMP"
Baca berita selengkapnya :
http://news.okezone.com/read/2014/10/02/339/1047201/penyebab-empat-kekalahan-beruntun-kubu-jokowi
http://news.okezone.com/read/2014/10/02/339/1047201/penyebab-empat-kekalahan-beruntun-kubu-jokowi
Sumber : okezone.com
Analisis :
Dari berita diatas dapat
disimpulkan bahwa koalisi Indonesia
Hebat yang dikomandoi oleh PDIP, terlalu lamban dalam menanggapi situasi
politik terutama setelah pilpres berlangsung. Menurut saya PDIP terlau percaya
diri atas kemenangannya dalam pilpres tersebut. Hal ini menyebabkan kurang
tanggapnya atas situasi-situasi politik yang terus bergerak, sehingga banyak
sekali peluang-peluang yang dibiarkan begitu saja. Disaat seperti itu ternyata
koalisi merah putih yang memiliki partai koalisi yang lebih banyak segera
mengambil kesempatan dan memanfaatkan situasi politik yang ada.